Rabu, 12 November 2014

Teks Anekdot dan Strukturnya

Kali ini lagi mau ngepost Teks anekdot beserta identifikasinya :)
Semoga bermanfaat bagi kita semua



Baju Termahal

Di suatu waktu yang tidak terdeteksi, terdapat  dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang  ngobrol-ngbrol di warung kopi di sekitar daerah Senayan. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru.
Igbal    : “Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya…”
Adam : “Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal!”
Igbal    : “Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia.”
Adam  : “Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?”
Igbal    : “Yah apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”
Adam  : “Kok baju tahanan KPK?” (bingung)
Igbal    : “Coba deh kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal “nyolong” uang Negara 1 milyar dulu baru bisa pakai baju tahanan KPK.”
Adam  : (Mengerti dan menghela nafas panjang) “Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap iman.”
Igbal    : “Betul sekali itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal itu. Dan jangan sampai kita menjadi seperti mereka yang telah menghabiskan uang rakyat.”
            Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.




Cuma Takut Tiga Roda

Suatu hari, saat Abdurahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI, ada pembicaraan serius. Pembicaraan bertopik isu terhangat  dilakukan selesai menghadiri sebuah rapat di Istana Negara.
Diketahui, pembicaraan itu mengenai wabah demam berdarah dan kemacetan yang kala itu melanda kota Jakarta. Gus Dur pun sibuk memperbincangkan penyakit mematikan tersebut sebagai topik pertama yang dibahas.
“Menurut Anda, mengapa demam berdarah saat ini semakin marak di Jakarta Pak?” tanya seorang menterinya.
“Ya karena Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar di Kota Jakarta ini” Jawab Gus Dur.
“Loh pak, apa hubungannya?” Menteri pun binggung di buatnya dan bertanya-tanya dalam hati
“Padahal kan nyamuk sini cuma takut sama tiga roda! Harusnya pemerintah Jakarta membatasi jumlah kendaraan pribadi seperti motor dan mobil. Bukan hanya melarang kendaraan bemo,becak dan bajaj untuk beroprasi. Dan ada baiknya bajaj lama, diganti dengan bajaj baru yang lebih ramah lingkungan”  Jawab Gus Dur tegas.





1.      Mengidentifikasi Teks Anekdot

 Teks 1


Abstraksi
Di suatu waktu yang tidak terprediksi terdapat 2 politisi muda yaitu Iqbal dan Adam yang sedang mengobrol di warung kopi.
Orientasi
Mereka terlibat percakapan yang sangat seru dengan membicarakan dunia politik yang sudah terdapat banyak teman mereka yang sangat kaya, Iqbal berkata bahwa sudah banyak teman mereka yang mempunyai baju termahal di Indonesia.
Krisis
Adampun binggung dengan perkataan Iqbal, lalu ia menanyakan kembali pada Iqbal apa yang dimaksud dengan baju termahal, dan Iqbal menjawab bahwa baju termahal se-indonesia adalah baju tahanan KPK karena orang yang bisa memakainya hanyalah orang yang telah mencuri uang rakyat Indonesia.
Reaksi
Adam yang semula bingung menjadi mengerti dengan penjelasan Iqbal, iapun lalu menghela nafas panjang.
Koda
Orang yang menjadi tahanan KPK adalah seorang politisi yang belum siap iman. Iqbal lalu berpesan kepada Awan agar mereka berdua bisa menahan nafsu untuk mengambil uang rakyat Indonesia sehingga tidak menjadi salah satu dari tahanan KPK tersebut.




 Partisipan                    : Iqbal dan Adam
Ragam Bahasa            : Bahasa Indonesia
Ciri-ciri lain                 : Lucu dan Konyol



Teks 2


Abstraksi
Suatu hari, saat Abdurahman Wahid  menjabat sebagai Presiden RI terlibat pembicaraan yang serius setelah menghadiri sebuah rapat di Istana Negara dengan menterinya.
Orientasi
Pembicaraain itu mengenai wabah deman berdarah dan kemacetan yang kala itu melanda kota Jakarta, Gus Dur pun memperbincangkan penyakit mematikan tersebut sebagai topik pertama yang dibicarakan.
Krisis
Menteri bertanya kepada Gus Dur tentang penyebab wabah demam berdarah dan Gus Dur menjawab bahwa penyebab utamanya karena Gubernur DKI Jajkarta Sutiyoso melarang kendaraan beroda tiga..
Reaksi
Menteri yang bertanya menjadi binggung dibuatnya, lalu ia bertanya lagi maksud Gur Dur.
Koda
Gus Dur menjawab bahwa nyamuk hanya takut pada tiga roda, beliau juga berkata bahwa harusnya kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil yang dibatasi bukan becak,bemo dan bajaj yang digunakan rakyat untuk mencari rejeki.

        Partisipan                     : Gus Dur dan salah seorang Menterinya
 Ragam Bahasa             : Bahasa Indonesia
 Ciri-ciri lain                 : Lucu, konyol dan menyindir.

2 komentar: