Kali ini lagi mau ngepost Teks anekdot beserta identifikasinya :)
Semoga bermanfaat bagi kita semua
Baju Termahal
Di suatu waktu yang
tidak terdeteksi, terdapat dua orang
politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam,
mereka berdua sedang ngobrol-ngbrol di
warung kopi di sekitar daerah Senayan. Lalu mereka berdua pun terlibat
percakapan yang seru.
Igbal : “Dam, teman-teman kita di dunia politik
ini sudah banyak yang kaya ya…”
Adam : “Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau
sejak dulu, Bal!”
Igbal : “Saking kayanya nih, banyak banget teman
kita yang punya baju termahal di Indonesia.”
Adam : “Lho, maksud kamu baju termahal itu apa,
Bal?”
Igbal : “Yah apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”
Adam : “Kok baju tahanan KPK?” (bingung)
Igbal : “Coba deh kamu pikir-pikir, seorang
politisi minimal “nyolong” uang Negara 1 milyar dulu baru bisa pakai baju
tahanan KPK.”
Adam : (Mengerti dan menghela nafas panjang) “Ooh,
maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum
siap iman.”
Igbal : “Betul sekali itu, ya sudah lah mari kita
pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju
termahal itu. Dan jangan sampai kita menjadi seperti mereka yang telah
menghabiskan uang rakyat.”
Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi
tersebut.
Cuma
Takut Tiga Roda
Suatu hari, saat Abdurahman
Wahid menjabat sebagai Presiden RI, ada pembicaraan serius. Pembicaraan bertopik
isu terhangat dilakukan selesai
menghadiri sebuah rapat di Istana Negara.
Diketahui, pembicaraan
itu mengenai wabah demam berdarah dan kemacetan yang kala itu melanda kota
Jakarta. Gus Dur pun sibuk memperbincangkan penyakit mematikan tersebut sebagai
topik pertama yang dibahas.
“Menurut Anda, mengapa
demam berdarah saat ini semakin marak di Jakarta Pak?” tanya seorang
menterinya.
“Ya karena Gubernur DKI
Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar
di Kota Jakarta ini” Jawab Gus Dur.
“Loh pak, apa
hubungannya?” Menteri pun binggung di buatnya dan bertanya-tanya dalam hati
“Padahal kan nyamuk
sini cuma takut sama tiga roda! Harusnya pemerintah Jakarta membatasi jumlah
kendaraan pribadi seperti motor dan mobil. Bukan hanya melarang kendaraan
bemo,becak dan bajaj untuk beroprasi. Dan ada baiknya bajaj lama, diganti
dengan bajaj baru yang lebih ramah lingkungan”
Jawab Gus Dur tegas.
1.
Mengidentifikasi Teks Anekdot
Teks 1
Abstraksi
|
Di
suatu waktu yang tidak terprediksi terdapat 2 politisi muda yaitu Iqbal dan
Adam yang sedang mengobrol di warung kopi.
|
Orientasi
|
Mereka
terlibat percakapan yang sangat seru dengan membicarakan dunia politik yang
sudah terdapat banyak teman mereka yang sangat kaya, Iqbal berkata bahwa
sudah banyak teman mereka yang mempunyai baju termahal di Indonesia.
|
Krisis
|
Adampun
binggung dengan perkataan Iqbal, lalu ia menanyakan kembali pada Iqbal apa
yang dimaksud dengan baju termahal, dan Iqbal menjawab bahwa baju termahal
se-indonesia adalah baju tahanan KPK karena orang yang bisa memakainya
hanyalah orang yang telah mencuri uang rakyat Indonesia.
|
Reaksi
|
Adam
yang semula bingung menjadi mengerti dengan penjelasan Iqbal, iapun lalu
menghela nafas panjang.
|
Koda
|
Orang
yang menjadi tahanan KPK adalah seorang politisi yang belum siap iman. Iqbal
lalu berpesan kepada Awan agar mereka berdua bisa menahan nafsu untuk
mengambil uang rakyat Indonesia sehingga tidak menjadi salah satu dari
tahanan KPK tersebut.
|
Partisipan : Iqbal dan Adam
Ragam Bahasa : Bahasa Indonesia
Ciri-ciri lain : Lucu dan Konyol
Teks 2
Abstraksi
|
Suatu
hari, saat Abdurahman Wahid menjabat
sebagai Presiden RI terlibat pembicaraan yang serius setelah menghadiri
sebuah rapat di Istana Negara dengan menterinya.
|
Orientasi
|
Pembicaraain
itu mengenai wabah deman berdarah dan kemacetan yang kala itu melanda kota
Jakarta, Gus Dur pun memperbincangkan penyakit mematikan tersebut sebagai
topik pertama yang dibicarakan.
|
Krisis
|
Menteri
bertanya kepada Gus Dur tentang penyebab wabah demam berdarah dan Gus Dur
menjawab bahwa penyebab utamanya karena Gubernur DKI Jajkarta Sutiyoso
melarang kendaraan beroda tiga..
|
Reaksi
|
Menteri
yang bertanya menjadi binggung dibuatnya, lalu ia bertanya lagi maksud Gur
Dur.
|
Koda
|
Gus
Dur menjawab bahwa nyamuk hanya takut pada tiga roda, beliau juga berkata
bahwa harusnya kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil yang dibatasi
bukan becak,bemo dan bajaj yang digunakan rakyat untuk mencari rejeki.
|
Partisipan : Gus Dur dan salah seorang Menterinya
Ragam Bahasa : Bahasa Indonesia
Ciri-ciri lain : Lucu, konyol dan menyindir.
ada anedot yg temanya ekonomi gak gan
BalasHapusterima kasih gan anedot nya ^_^
BalasHapus